Rabu, 22 November 2017

FLASHBACK (gambaran masa lalu)

FLASHBACK
(gambaran masa lalu)

Teringat sebuah masa ketika aku di sampingnya lagi dan lagi. Saat aku selalu mengirimkan lembara kertas yang berisi karyaku masa kecil. Pegunungan, laut, sawah itulah yang selalu ku ukir diatas lembaran mungil itu. Sebelum langkahan kaki masuk ke dalam rumah, aku bergegas menaruhnya diatas tumpukan bantal kusam.
" Suprise!! Ibu..liat deh gambar aku bagus kan??" kata mungil yang selalu ku ucapkan saat hentakan kaki terhenti disamping kasur birunya.
'' Iya.." jawabnya singkat namun terasa indah dihati.
Tak bosannya aku mencoret beberapa lembar dengan gambar yang serupa. Yah, walau ibuku tau itu sangat membosankan baginya. Tepat suatu hari, aku menggambar berbeda diantara gambaran yang lain. Keserasian gambar diurai dengan sepasang insan yang menyatu dengan satu buah hatinya, yaitu aku. Rasa niat yang mendalam untuk memberikan kepadanya, tepat saat lelah tertatih sepulang kerja. Menunggu akan kehadiran dirinya. Jam berlalu, begitu pula detikpun berlabuh dengan kencangnya, tak ada hentakan kaki dan tak ada seseorang yang berdiri disamping kasur birunya.
Hening...
Saat itu telfon rumah berdering dan aku bergegas mengangkatnya
"Da, ibu sama bapak ke Jogja, nanti bude kesitu jemput kamu,nanti kamu tidur dirumah bude" kata ibu serasa tergesa-gesa
"iya.." jawabku pelan
Kecewa, benci, dan segala kejelekan sikap mulai berdatangan. Meninggalkan seorang diri, menuggu kepastian yang akhirnya tidak pasti. Semua tentang diriku hilang, termasuk sesekali menggores gambar di atas lembaran untuk dirinya. Aku yang diam dalam kebencian.
Umur menandai segala permasalahan. Saat itu umurku masih kecil bisa dibilang masih balita , 3 setengah tahun tepatnya. Rasa kebencian yang datang saat umur 3 setengah tahun hanya menjadi guyonan orang dewasa tertama ibuku. Hanya berandalkan oleh-oleh dari Jogja, akupun tidak merasakan kebencian, sekalipun tidak merasakan bahwa aku pernah benci dirinya.
Bertambahnya usia, tepat 4 tahun aku berhenti meggambar untuk ibuku. karna saat itu ibu terlalu sibuk dengan pekerjaanya, dan bapak juga serupa. Lantas, ke siapakah aku harus mengirim goresan pena yang aku rindukan?

Tidak ada komentar:

YUKK BELAJAR TOLERANSI

Kalo bicara tentang bagaimana toleransi di Indonesia udah pasti toleransinya bagus banget, secara Indonesia adalah negara dengan berbagai ma...