Disaat seseorang tertegun ingin tak berucap, lantas bimbang ingin beradu hikayah pada siapa. Maka satu jawaban, yaitu pada sang pendengar dan selalu setia yaitu Allah.
Teruntuk semua yang bersedih hari ini, merontalah padaNya, curahkanlah isi hati padanya.
dan untuk diri yang merindu sujud pagi, aku menangis dalam hati. Berharap Engkau mendengarkan isakan tangisku dalam dada. Berharap apapun yang sekarang aku rasa hilang semua. karena menyakitkan.
Esok hari, akan kupijak lagi jalan ini. Akan kupijak lagi lika liku hidup yang penuh misteri. Pernahkah kamu merasa, kala hati hampa tanpa ada segalanya? Karena kamu lupa, bahwa hidupmu untuk apa dan untuk siapa. Terkadang aku berfikir, mengapa seperti ini dan mengapa begini?
Jawabannya adalah ego. Manusia diciptakan dengan tingkatan ego masing-masing. Yang mana menduduki setiap cara manusia dalam berkehidupan. Mereka lupa, mereka tak sadar untuk apa dan untuk siapa dia hidup. Melalalikan segalanya, hingga akhirnya membutuhkanNya kala kau butuh! Kejam!
Aku hanya ingin mengangkat kedua telapak tangan, yang kumiliki namun selalu ku abaikan:'(
Rabu, 26 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
YUKK BELAJAR TOLERANSI
Kalo bicara tentang bagaimana toleransi di Indonesia udah pasti toleransinya bagus banget, secara Indonesia adalah negara dengan berbagai ma...
-
Disini admin mau cerita seputar penjaga kost. Siapa sih, penjaga kost sesungguhnya? ya, sang pemilik kost itu sendiri. Tapi kalo mau di...
-
Salam Nada!! Saya alumni Gontor, kamu alumni Gontor, kita?? Keluarga Gontor. Assalamualaiku reader!! semoga selalu diberi kesehatan, da...
-
Salam Nada!! Oke di session kali ini aku akan membahas tentang Pengabdi Gontor. Apa sih maksud dari pengabdi gontor itu?. Maksudnya adala...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar